Sosialisasi Pemetaan Partisipatif Dua Desa dari Lanskap Gunung Tarak

Sosialisasi Pemetaan Partisipatif Dua Desa dari Lanskap Gunung Tarak

Indonesia - 18 July, 2018

Melindungi wilayah desa sangatlah penting bagi warga desa sehingga mereka begitu antusias untuk berpartisipasi dalam Pemetaan Partisipatif (PM) yang difasilitasi oleh Tropenbos Indonesia. Hasil PM ini akan menjadi informasi penting yang dapat digunakan untuk melindungi wilayah mereka dari berbagai ancaman, menjadi sarana untuk bernegosiasi dengan investor yang ingin menanamkan investasinya, dan menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam meluncurkan kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan tata ruang sekaligus menjadi landasan penting dalam merumuskan perencanaan pemanfaatan lahan desa.

Untuk mempublikasikan hasil PM yang dilakukan oleh Tropenbos Indonesia di desa Laman Satong, dan PM yang dilakukan oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) di desa Kuala Tolak, acara diseminasi yang didukung oleh Badan Pengembangan Kabupaten Ketapang (Bappeda) telah diadakan di Ketapang pada 24 Mei  2018. Acara kolaborasi yang digagas oleh Tropenbos Indonesia ini juga bertujuan untuk mensinergikan kegiatan pemetaan partisipatif di kedua desa.
 
Dibuka oleh Kepala Bappeda Harto SE. M.Si, acara ini dihadiri oleh 67 aktor lanskap termasuk pemerintah kabupaten dan kecamatan, sektor swasta PT Kayong Agro Lestari (KAL), masyarakat lokal dan LSM lokal Perkumpulan Mitra Pembangunan (PMP). Dalam kesempatan ini, Kepala Desa dari kedua desa, yaitu Viktor Sriyanto dari Desa Laman Satong dan Jolpi Dermawan dari Desa Kuala Tolak, memberikan presentasi tentang perencanaan penggunaan lahan dan potensi sumber daya alam desa masing-masing.
 
Di penghujung acara, refleksi terhadap perlindungan terpadu sumber daya alam dan diseminasi hasil PM di kedua desa diberikan oleh staf ahli Divisi Sosial dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ketapang, Harnowo. “Dua Mosaik One Policy sudah mulai dari dua desa ini, masih ada dua ratus lebih mosaik yang belum dibuat, semoga dengan bantuan teman-teman NGO mosaik-mosaik itu bisa terselesaikan di Kabupaten Ketapang,”katanya.