Sukses penjualan perdana UPPB Juring Raya tandai revitalisasi agroforestri karet di Simpang Dua Kalbar

Sukses penjualan perdana UPPB Juring Raya tandai revitalisasi agroforestri karet di Simpang Dua Kalbar

Indonesia - 25 April, 2023

UPPB Juring Raya yang beranggotakan para petani karet di Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, berhasil melakukan penjualan perdana bokar mereka langsung ke PT NKP sebanyak 3 ton pada 20 Februari 2023 lalu. Keberhasilan penjualan ini membuat para petani karet anggotanya merasa gembira karena harga jual yang mereka terima lebih tinggi dibanding bila mereka menjual kepada tengkulak. Mereka juga menjadi lebih bersemangat untuk meningkatkan mutu bokarnya karena mutu bokar yang lebih baik juga akan membuat harga jual menjadi lebih tinggi.

Empat hari pasca penjualan perdana tersebut, manajemen PT NKP melakukan kunjungan ke kebun karet anggota UPPB Juring Raya di Simpang Dua dan berjanji akan berkunjung lagi dan bertemu langsung dengan para anggota UPPB seraya terus memotivasi untuk menghasilkan bokar bermutu.

WhatsApp Image 2023-02-24 at 14.04.48.jpeg

Agroforestry karet dan buah-buahan sejak dulu mendominasi bentang lahan di Kecamatan Simpang Dua, Ketapang, Kalimantan Barat. Sebagai sumber ekonomi keluarga, karet pernah menjadi primadona karena harganya yang tinggi pada 2011. Sayangnya, masa keemasan itu kini telah berlalu. Harga karet terus menurun sehingga masyarakat banyak yang membiarkan kebun karetnya terlantar dan beralih pekerjaan menjadi buruh perkebunan sawit. Sebagian masyarakat juga tergiur mengalihfungsikan kebun karetnya untuk menanam sawit. Pertimbangannya jelas: harga tandan sawit cukup baik, ada pembelinya, tidak terpengaruh cuaca, tidak harus bekerja setiap hari seperti menyadap karet. Namun, masih ada pula masyarakat, khususnya perempuan dan warga yang tidak punya sumber penghidupan lain, yang tetap menggantungkan penghidupannya dari menyadap karet.

Untuk merevitalisasi agroforestry karet yang juga penting dalam menjaga fungsi ekologis di wilayah ini sekaligus berperan sebagai penyangga kawasan Hutan Lindung Gunung Juring yang masih utuh, sejak awal 2021, Tropenbos Indonesia (TI) telah melakukan upaya peningkatan kapasitas petani karet melalui penyelenggaraan Sekolah Lapang (SL) yang dilaksanakan di 4 desa di Simpang Dua, yaitu Gema, Mekar Raya, Batu Daya, dan Kamora. Pelatihan yang dilaksanakan sejak April 2021 hingga Desember 2021 melatih petani karet dalam mengelola dan memelihara kebun agroforestry karetnya.

menyadap karet.jpg

Para petani karet memerlukan pelatihan ini agar dapat meningkatkan kapasitas teknisnya dalam mengelola kebun agroforestry karetnya, memperbaiki teknik menyadap, hingga penanganan hasil sadapan (bokar – bahan olah karet). Melalui pelatihan ini, petani karet juga diajak untuk meningkatkan keterampilan dalam berkelompok, bekerja sama, mengasah keterampilan, dan berpikir kritis. Pasca pelatihan, beberapa peserta kembali mengikuti Training of Trainer pada Februari 2022 untuk menjadi petani pemandu dan penggerak dalam menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan untuk perbaikan pengelolaan kebun agroforestry karet di desanya masing-masing.

Selain itu, Tropenbos Indonesia mendorong petani karet untuk melakukan pemasaran bokar bersama oleh para petani sendiri. Harapannya adalah harga yang lebih baik bagi petani dan memperpendek rantai pasok karena petani langsung terhubung dengan pabrik pengolahan karet remah (crumb rubber). Selain itu, peningkatan harga bokar diharapkan juga diperoleh berkat perbaikan mutu bokar sesuai dengan standar yang dibutuhkan pabrik.

Langkah ini diawali dengan mengundang Ketua Asosiasi UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar) Kalimantan Selatan untuk berbagi pengalaman dan kisah sukses petani karet di wilayahnya pada Desember 2021. Selanjutnya TI mendorong petani alumni SL dan ToT untuk menggerakkan petani karet di desa masing-masing untuk berhimpun membentuk kelompok tani karet. Mereka melibatkan BPP (Balai Penyuluh Pertanian) Simpang Dua dan pemerintah desa masing-masing pada saat proses pembentukan kelompok pada April 2022. Tercatat 4 kelompok tani karet (masing-masing satu per desa) terbentuk dengan jumlah total anggota 121 petani yang mengelola 419 hektar kebun agroforestri karet.

Keempat kelompok tani karet tersebut akhirnya membentuk UPPB Juring Raya dengan dukungan Tropenbos Indonesia dan BPP Simpang Dua. Dukungan diberikan dalam bentuk penguatan organisasi mulai dari penyusunan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), perbaikan standar mutu produksi dan pengelolaan bokar, hingga penyusunan rencana bisnis. Sejak akhir Juli 2022, UPPB Juring Raya juga telah mengajukan permohonan registrasi kepada Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan (Distanakbun) Ketapang agar memiliki legalitas dalam menjalankan bisnis jual beli bokar. Hingga saat ini proses untuk mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) masih menunggu verifikasi oleh Distanakbun.

Sebagai persiapan dalam menjalankan bisnis jual beli bokar, pada Oktober 2022, TI memfasilitasi para pengurus UPPB melakukan kunjungan ke pabrik PT New Kalbar Processors (NKP), salah satu pabrik pengolahan karet remah yang berlokasi di Pontianak – sekitar 240 km dari Kecamatan Simpang Dua. Dalam kunjungan ke pabrik ini para pengurus UPPB Juring Raya belajar tentang mutu bokar yang dibutuhkan oleh pabrik serta perbedaan antara mutu bokar yang baik dan buruk yang berimplikasi pada penentuan harga beli oleh pabrik. Dalam kesempatan ini para pengurus UPPB juga menjajaki peluang memasok bokar ke PT NKP. “Kami sangat terbuka bagi UPPB untuk menjual bokar ke pabrik kami. Penetapan harga belinya disesuaikan dengan penilaian mutu bokar dan mengikuti harga karet dunia,” kata Hendry, Manajer Pembelian PT NKP pada saat diskusi.

Petani karet di Simpang Dua mungkin masih perlu waktu untuk meningkatkan mutu karetnya menjadi lebih baik lagi, namun melalui UPPB, kini hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin dicapai. Kali ini setidaknya untuk pertama kalinya mereka sudah bisa melakukan penjualan bokar secara langsung kepada pembeli.***