Filter

09 April 2021 Indonesia

Diskusi Para Pihak Untuk Pencegahan Karhutbunla di Lahan Gambut Ketapang

Saat kemarau tiba, kebakaran hutan, kebun, dan lahan (karhutbunla) seolah menjadi langganan di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Ketapang, Kalimantan Barat, khususnya di lanskap Sungai Pelang yang meliputi tiga desa, yaitu Desa Sungai Pelang, Sungai Besar, dan Pematang Gadung, yang memiliki lahan gambut yang luas. “Dalam beberapa tahun terakhir, isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah menjadi isu nasional dan bahkan menjadi isu antar negara. Dengan lahan gambut yang luas di Ketapang, pencegahan karhutla dan praktik pengelolaan lanskap gambut berkelanjutan menjadi sangat penting,” kata Budi Wardhana, Kepala Deputi Perencanaan dan Kerja Sama BRGM (Badan Restorasi Gambut dan Mangrove) dalam acara diskusi terfokus konsultasi multi-pihak “Perencanaan pencegahan karhutbunla dan peningkatan praktik pengelolaan lanskap gambut berkelanjutan di Kabupaten Ketapang”, yang diselenggarakan oleh Tropenbos Indonesia berkolaborasi dengan Bappeda Ketapang pada Kamis, 8 April 2021.

Selanjutnya

06 April 2021 Indonesia

Serial Webinar “Konservasi Tanah dan Air” Seri#3 Rehabilitasi dan Fakta Baru Perisai Negeri Kita

Mangrove adalah perisai pesisir negeri kita karena melindungi dari gelombang tinggi, tsunami, abrasi, dan yang menentukan zona ekonomi ekslusif Indonesia sejauh 200 mil dari pantai. Bila mangrove tergerus, begitupun zona ekonomi eksklusif Indonesia. Itulah yang dikatakan Direktur Tropenbos Indonesia, Edi Purwanto, saat mengawali seri ke-3 webinar “Konservasi Tanah dan Air” bertajuk “Rehabilitasi dan Fakta Baru Perisai Kita”. Sebagai perisai iklim, mangrove juga berperan sebagai penyimpan dan penyerap karbon yang ternyata 3 – 5 x lipat lebih besar dibanding dengan hutan tropis. Sekitar 600 peserta mengikuti webinar ini baik melalui zoom maupun youtube.

Selanjutnya

23 March 2021 Indonesia

Serial Webinar “Mengelola Yang Tersisa” Seri #15. UUCK & Multi Usaha Kehutanan

Seperti apa model multi-usaha di dalam areal kerja perizinan berusaha? Dalam webinar yang diselenggarakan oleh Tropenbos Indonesia, 20 Maret 2021, Bambang Hendroyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), mencontohkan beberapa jenis multi-usaha yang sudah ada, yaitu multi-usaha agro-forestry, pengembangan tanaman pangan seperti padi dan palawija, silvopastura, karbon dan jasa lingkungan, dan Kebun Energi seperti budidaya jenis bambu dan sorgum untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan pakan ternak.

Selanjutnya

10 March 2021 Indonesia

Serial Webinar “Mengelola Yang Tersisa” Seri #14 UUCK dan Kehutanan Kita

Tropenbos Indonesia kembali menggelar serial webinar “Mengelola Yang Tersisa” seri ke-14 bertajuk “UUCK dan Kehutanan Kita” pada Sabtu, 6 Maret 2021 lalu. Pembicara dalam webinar kali ini adalah Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono, yang dalam webinar ini memberikan paparan bertajuk “Pembangunan Kehutanan Berbasis Landscape”, Direktur FORICA dan Deputy Director Pusat Science Kelapa Sawit Instiper Yogyakarta, Agus Setyarso, yang memberikan paparan berjudul “KPH Menyongsong Pelaksanaan UUCK”, dan Kepala Dinas LHK Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Madani Mukarom, yang memberikan paparan berjudul “Penguatan KPH di NTB”. Lebih dari 200 peserta mengikuti webinar ini baik melalui zoom maupun link youtube.

Selanjutnya

24 February 2021 Indonesia

Rencana aksi kolaboratif cegah karhutla di Kalimantan Barat

Kebakaran hutan dan lahan menjadi persoalan besar yang terjadi hampir setiap tahun di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Bahkan, tahun 2019 menjadi salah satu kejadian terburuk dalam sejarah karhutla di Kabupaten Ketapang, setelah 2015.

Selanjutnya

16 February 2021 Indonesia

Serial Webinar “Konservasi Tanah dan Air” Seri #2 Tambang dan Banjir Bandang?

Tambang memang merupakan isu yang sensitif dan kerap mendatangkan pro-kontra, dianggap positif karena berkontribusi terhadap perekonomian, dianggap negatif karena menyebabkan kerusakan lingkungan, meski kalangan tambang kini telah berupaya melakukan pengelolaan yang lebih baik dan meningkatkan kinerja mereka. “Jangan sampai (kawasan) bekas tambang menimbulkan kota-kota tua yang rusak. Jangan sampai kutukan sumber daya menimpa anak cucu kita,” kata Harry Santoso, anggota Dewan Pembina PP IAPWD IPB yang juga Pengurus Pusat MKTI (Masyarakat Konservasi Tanah dan Air) dalam acara webinar bertajuk “Tambang dan Banjir Bandang?” pada 13 February 2021 lalu.

Selanjutnya