Filter

06 August 2018 Indonesia

Pertemuan Kemitraan Strategis CSO di Kedubes Belanda, Jakarta

Tropenbos Indonesia (TI) yang diwakili oleh Dr. Edi Purwanto, Direktur, dan Irene Koesoetjahjo, Communication Officer, turut ambil bagian dalam “Strategic Partnership Meeting” yang diselenggarakan Kedubes Belanda di Jakarta pada 23 Juli 2018. Berbagai CSOs (Civil Society Organizations) yang bermitra dengan organisasi/lembaga dari Belanda dalam sejumlah proyek dan aliansi kegiatan hadir didalam pertemuan ini. Acara dibuka oleh Ferdinand Lahnstein, Minister Plenipotentiary/Charge d’affairs Kedutaan Belanda dan selanjutnya presentasi diberikan oleh Joost Nuijten, Wakil Kepala Urusan Ekonomi Kedutaan Belanda. Materi yang disampaikan berkaitan dengan nota kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Badan Kerja sama Pembangunan dan Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri Belanda.

Selanjutnya

23 July 2018 Indonesia

Kemitraan untuk Membangun Koridor Orangutan

Gubernur Kalimantan Barat mengeluarkan surat keputusan No. 718/2017 yang menetapkan Hutan Gambut Sungai Putri - Hutan Lindung Gunung Tarak - Taman Nasional Gunung Palung sebagai Kawasan Ekosistem Esensial/KEE untuk koridor orangutan di Kabupaten Ketapang. KEE adalah kawasan lindung di luar kawasan konservasi, tidak dimaksudkan untuk mengubah status pemanfaatan lahan yang ada, tetapi meningkatkan pengelolaannya untuk mempertahankan fungsi pelestarian. Penerbitan Keputusan Gubernur itu berarti bahwa koridor ekologi orangutan di Sub-lanskap Gunung Tarak telah menjadi bagian dari kawasan konservasi Provinsi Kalimantan Barat dan menyerukan dukungan multi-pihak. Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi unik antara masyarakat sipil, sektor swasta dan pemerintah kabupaten, di mana Tropenbos Indonesia turut memainkan peran yang penting.

Selanjutnya

23 July 2018 Indonesia

Perempuan dan Usaha Jamur di Laman Satong

Senyum hangat merekah di wajah Elyani ketika memeluk kumpulan jamur tiram yang baru saja ia panen dari kumbung jamur percontohan di Laman Satong. Hari itu, para perempuan yang tergabung didalam Kelompok Perempuan “Bedau Jaya” memetik hasil panen perdana mereka. Jamur yang mereka panen tersebut merupakan bagian dari kegiatan yang difasilitasi oleh Tropenbos Indonesia untuk kelompok perempuan di Desa Laman Satong, Ketapang, Kalimantan Barat.

Selanjutnya

23 July 2018 Indonesia

Dari Pemetaan Partisipatif ke Reformasi Agraria

Sebagai tindak lanjut yang disepakati pada Konferensi Tenurial Nasional yang berlangsung 26 Oktober 2017 di Jakarta, Desa Laman Satong, yang sebagian besar terletak di Hutan Negara, telah dipilih oleh Pemerintah Nasional sebagai prioritas sasaran untuk TORA (lahan reformasi agraria).

Selanjutnya

18 July 2018 Indonesia

Sosialisasi Pemetaan Partisipatif Dua Desa dari Lanskap Gunung Tarak

Melindungi wilayah desa sangatlah penting bagi warga desa sehingga mereka begitu antusias untuk berpartisipasi dalam Pemetaan Partisipatif (PM) yang difasilitasi oleh Tropenbos Indonesia. Hasil PM ini akan menjadi informasi penting yang dapat digunakan untuk melindungi wilayah mereka dari berbagai ancaman, menjadi sarana untuk bernegosiasi dengan investor yang ingin menanamkan investasinya, dan menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam meluncurkan kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan tata ruang sekaligus menjadi landasan penting dalam merumuskan perencanaan pemanfaatan lahan desa.

Selanjutnya

27 July 2016 Indonesia

Temuan baru mematahkan klaim drainase berkelanjutan di lahan gambut

Pada 2015 lalu Indonesia kembali dihantam bencana kabut asap akibat kebakaran lahan gambut yang luas di Sumatra dan Kalimantan. Untuk menghadapinya, Pemerintah Indonesia membentuk Badan Restorasi lahan Gambut nasional (BRG) dengan target ambisius untuk merestorasi lebih dari 2 juta hektar lahan gambut pada 2020. Kesuksesan ini akan bergantung pada pemahaman yang tepat terhadap karakteristik ekosistem lahan gambut yang sangat unik dan ringkih (fragile) tersebut. Sebuah policy brief yang baru diterbitkan oleh Wetlands International dan Tropenbos International menyerukan pendekatan berbasis ilmiah menyeluruh, sebagai pendukung perubahan sejumlah kebijakan dan model pengelolaan yang selama ini telah diterapkan secara luas namun kurang mempertimbangkan isu subsiden gambut secara memadai.

Selanjutnya