Filter

15 February 2022 Indonesia

Pendekatan Sekolah Lapang Petani (SLP) untuk meningkatkan praktik pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan dan penghidupan ramah iklim di Kabupaten Ketapang

Sejak April 2021 hingga sekarang, Tropenbos Indonesia telah melaksanakan pendekatan Sekolah Lapang Petani (SLP) untuk meningkatkan praktik petani dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan mengembangkan mata pencaharian yang ramah iklim. Kurikulum SLP dikembangkan berdasarkan identifikasi masalah dan tantangan pertanian di tingkat lapangan yang dikombinasikan dengan tujuan proyek untuk memitigasi dan mengadaptasi perubahan iklim.

Selanjutnya

12 February 2022 Indonesia

Merayakan Hari Temu Usaha dan Temu Lapang Petani: Upaya menjaga ketahanan iklim di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat

Ketapang, Kamis, 10 Februari 2022 - Sebagai upaya untuk mendorong pengembangan usaha rakyat ramah iklim di Kabupaten Ketapang, Tropenbos Indonesia telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan KURRI (Kompetisi Usaha Rakyat Ramah Iklim) sejak Februari 2021. Dimulai dari tahapan pra-seleksi dan pelatihan pembuatan rencana usaha, di tahap akhir kompetisi ini berhasil menjaring 5 usaha di dua kecamatan yakni Kecamatan Simpang Dua dan Kecamatan Matan Hilir Selatan sebagai finalis dengan sektor usaha meliputi pertanian hortikultura, budidaya jamur, dan anyaman rotan dan bemban. Para finalis telah mendapatkan pendampingan selama Bulan Juli hinnga Bulan Desember 2021 untuk mengimplementasikan rencana usaha, pemberian dukungan teknis dan peralatan, serta membangun hubungan dengan para pihak yang dapat membantu kelancaran usaha termasuk lembaga keuangan dan dinas terkait. Selama proses pendampingan, para finalis juga diperkenalkan pada akses pasar yang lebih luas dan pengenalan pada sumber-sumber pembiayaan usaha yang potensial.

Selanjutnya

22 December 2021 Indonesia

Lokakarya Pencegahan Karhutbunla oleh Sekber Multi-Pihak Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan di Kabupaten Ketapang

Ketapang, 21 Desember 2021: Pada tahun 2020, Kabupaten Ketapang bersama Kalimantan Forest (Kalfor/KLHK/UNDP) telah memfasilitasi pendirian ‘Sekretariat Bersama Multi-Pihak Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) Berkelanjutan’ (selanjutnya disebut Sekber). Lembaga multi-pihak di tingkat Kabupaten Ketapang ini didirikan dengan tugas utama untuk memfasilitasi isu pembangunan di tingkat Kabupaten yang perlu dirumuskan dengan melibatkan berbagai pihak secara kolaboratif. Salah satu isu yang diusung oleh Sekber adalah upaya pencegahan kebakaran hutan, kebun dan lahan (karhutbunla) di Kawasan Hidrologi Gambut (KHG) Pawan-Kepulu-Pesaguhan (KHG P-P) yang difasilitasi oleh Pemda Ketapang bersama Tropenbos Indonesia.

Selanjutnya

10 December 2021 Indonesia

Di masa COVID, Tropenbos Indonesia menjangkau lebih banyak orang dari sebelumnya

Pertemuan tatap muka adalah inti dari kerja Tropenbos Indonesia sampai COVID-19 secara tiba-tiba mengakhirinya pada awal tahun 2020. Terlepas dari segala rintangan, organisasi melihat peluang untuk meningkatkan jangkauan dan keterlibatannya dengan para pemangku kepentingan di seluruh negeri.

Selanjutnya

04 December 2021 Indonesia

Serial Webinar “Mengelola Yang Tersisa” Seri #26 Menjaga Satwa Nusantara (Kawasan Wallacea)

Alih fungsi lahan untuk berbagai kepentingan tak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan tetapi juga mengancam kelestarian aneka satwa liar yang terusik habitatnya. Kondisi ini menjadi lebih buruk dengan adanya perburuan, penangkapan, penyelundupan dan perdagangan satwa liar yang bahkan terjadi tak hanya lintas daerah tetapi juga lintas negara. Meski sejumlah rambu-rambu hukum telah diterapkan, nyatanya pelanggaran tetap terjadi, dan secara sembunyi-sembunyi perburuan maupun penyelundupan satwa liar masih terus berlangsung. Untuk itu, keterlibatan berbagai pihak termasuk masyarakat lokal diperlukan agar kekayaan alam yang sebetulnya merupakan ciri khas daerah ini bisa tetap terjaga.

Selanjutnya

06 November 2021 Indonesia

Serial Webinar “Mengelola Yang Tersisa” Seri #25 Mendorong Bambu Menuju Komoditas Milenial dan Global

Sebagai salah satu jenis tanaman yang tumbuh dengan baik di Indonesia, bambu dapat ditemui dalam bentuk aneka produk yang digunakan sehari-hari mulai dari kerajinan tangan, perabot rumah tangga, bahkan hingga tekstil dan energi. Bambu yang telah diawetkan dapat menjadi bahan konstruksi yang mampu bertahan hingga 30 tahun, dan mampu menyerap karbon hingga mencapai 50-100 ton/ha/tahun. Dengan laju pertumbuhan 50 ton/ha/tahun, bamboo bisa tumbuh di lahan marginal, tahan kekeringan dan dapat berfungsi sebagai penyerap air, pengendali erosi dan memperbaiki sifat fisik tanah sehingga baik digunakan sebagai tanaman restorasi, sekaligus untuk pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan. “Kita perlu memperjuangkan bamboo agar bisa ditanam secara luas untuk restorasi ekonomi dan untuk penyerapan karbon,” kata Edi Purwanto, Direktur Tropenbos Indonesia dalam serial webinar Tropenbos Indonesia “Mengelola Yang Tersisa” ke-25 bertajuk “Mendorong Bambu Menuju Komoditas Milenial dan Global”. Acara yang diselenggarakan pada 30 Oktober 2021 ini dihadiri oleh 500 peserta dari berbagai latar belakang, baik dari kalangan pemerintah, swasta, akademisi maupun masyarakat.

Selanjutnya