Membuat pengetahuan berkarya bagi hutan dan rakyat
Menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan praktik dalam tata kelola lanskap berhutan
Informasi lebih lanjutSumber air merupakan salah satu kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Namun, belum semua desa memiliki sumber daya air yang memadai, termasuk di Desa Sinar Kuri, Provinsi Kalimantan Barat. Berbekal inisiatif sebagai Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Aprianti Nadila Selvanus mengadvokasikan isu ini kepada Pemerintah Desa Sinar Kuri. Pendekatan ini berhasil mendorong alokasi dana desa sebesar 55 juta rupiah untuk perbaikan bendungan di Desa Sinar Kuri. Inisiatif ini kemudian menjadi kisah sukses yang menghasilkan penghargaan “Irene Dankelman Young Ecofeminist” dari Women Engage for a Common Future (WECF) bagi Nadila pada pertemuan ke-16 Conference of the Parties (COP 16 Biodiversity) oleh Convention on Biological Diversity (CBD) di Cali, Kolombia.
Dibawah Program MoMo4C, Tropenbos Indonesia menyelenggarakan Hari Temu Usaha (HTU) ketiga pada 8 Oktober 2024 di Desa Mekar Raya, Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Acara ini diselenggarakan bekerja sama dengan PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) dan Forum Juring Bersatu, sebuah forum antar desa di Simpang Dua yang berfokus pada pelestarian Kawasan Gunung Juring, mempromosikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan menjaga adat istiadat serta budaya lokal, seraya mendorong peningkatan perekonomian masyarakat.
Krisis hutan dan keanekaragaman hayati, krisis iklim, krisis sosial, krisis ekonomi, dan masih banyak lagi krisis lainnya adalah realitas masa kini yang sulit diatasi, bukan karena masyarakat kurang kreatif, tetapi karena sistem pendidikan formal yang sering kali kurang berwawasan kearifan lokal. Inilah yang disampaikan Cora van Oosten, dari divisi pengembangan kapasitas dan pendidikan di CIFOR-ICRAF saat memberikan penutup pada acara Youth Workshop yang diselenggarakan oleh Tropenbos International (TBI) bekerja sama dengan NTFP Asia di Jakarta, 24 Juli 2024. Cora menjadi salah satu narasumber dalam diskusi panel yang diikuti oleh sekitar 30 pemuda yang berasal dari berbagai lanskap di beberapa negara Asia, yaitu Vietnam, Myanmar, Kamboja, Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Para youth ini baru saja menghadiri Youth Camp YEEHA (Youth Engagement and Empowerment Hive in Asia) di Palu, 17-23 Juli 2024.
Mendukung terciptanya bentang alam produktif dan lestari melalui program tata kelola berkelanjutan yang mencakup strategi untuk meningkatkan keamanan pangan, pemanfaatan hutan dan lahan secara bertanggung jawab, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim