Lokakarya Pencegahan Karhutbunla oleh Sekber Multi-Pihak Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan di Kabupaten Ketapang

Lokakarya Pencegahan Karhutbunla oleh Sekber Multi-Pihak Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan di Kabupaten Ketapang

Indonesia - 22 December, 2021

Ketapang, 21 Desember 2021: Pada tahun 2020, Kabupaten Ketapang bersama Kalimantan Forest (Kalfor/KLHK/UNDP) telah memfasilitasi pendirian ‘Sekretariat Bersama Multi-Pihak Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) Berkelanjutan’ (selanjutnya disebut Sekber). Lembaga multi-pihak di tingkat Kabupaten Ketapang ini didirikan dengan tugas utama untuk memfasilitasi isu pembangunan di tingkat Kabupaten yang perlu dirumuskan dengan melibatkan berbagai pihak secara kolaboratif. Salah satu isu yang diusung oleh Sekber adalah upaya pencegahan kebakaran hutan, kebun dan lahan (karhutbunla) di Kawasan Hidrologi Gambut (KHG) Pawan-Kepulu-Pesaguhan (KHG P-P) yang difasilitasi oleh Pemda Ketapang bersama Tropenbos Indonesia.

1640254509226a.jpg

Pada tanggal 21 Desember 2021, Sekber menyelenggarakan lokakarya untuk mensosialisasikan upaya-upaya untuk pencegahan Karhutbunla berbasis restorasi gambut dan mengidentifikasi kolaborasi pencegahan Karhutbunla kepada pemangku kepentingan yang relevan di Kabupaten Ketapang.

Lokakarya yang diselenggarakan di Hotel Grand Zuri dengan partisipasi online melalui Zoom ini dihadiri oleh 50 orang peserta, yaitu, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Bappeda, Balitbangda, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ketapang Selatan, KPH Ketapang Utara, Balai Taman Nasional Gunung Palung, Formad Lingkar (Forum antar-desa di KHG P-P), dan perwakilan, LSM, Lembaga Adat, swasta seperti PT Arthu, PT. BGA, PT. KAL dsb. dan Tropenbos Indonesia.

1640254508866a.jpg

Lokakarya yang dibuka oleh Bupati, diwakili oleh Pak Junaidi Firawan, S.Sos., Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, pada pidato pembukaanya, beliau menegaskan pentingnya kolaborasi mult-pihak dalam perencanaan dan pelaksanaan program pencegahan Karhutlabunla berdasarkan perbaikian pengelolaan gambut melalui Rewetting/Pembasahan, Revegetation/Revegetasi and Revitalization/Revitalisasi (3R). Tropenbos Indonesia akan memberikan bantuan teknis dan logistik sampai tahun 2023/2024, sebagaimana disebutkan oleh Dr. Edi Purwanto (Direktur) pada saat pembukaan. Selanjutnya, Tim Tropenbos Indonesia dalam sesi presentasi juga menyatakan pentingnya mengadopsi pendekatan terintegrasi untuk pencegahan dan pengelolaan gambut lestari secara holistik melalui upaya penanganan kebakaran gambut dan perbaikan praktik pengelolaan lahan.

Sejalan dengan upaya di atas, MoU sedang dibangun antara Pemda Kabupaten Ketapang dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dan antara BRGM dengan Tropenbos Indonesia. Dukungan keahlian teknis dari BRGM adalah sangat penting untuk berbagai upaya restorasi, terutama disain teknis pembasahan gambut. Tindak lanjut di lapangan akan melibatkan Pemda Kabupaten Ketapang, Sekber, Forum multi-pihak di KHG P-P (Formad Lingkar), pemerintah desa, masyarakat tempatan, LSM dan sektor swasta (PT. Arthu dan PT. Limpah Sejahtera).

Lokakarya ditutup oleh Ketua Sekber, Pak Donatus Rantan, beliau menekankan kembali pentingnya Rencana Aksi jangka pendek dan jangka panjang yang dikembangkan berdasarkan diskusi multi-pihak sebelumnya dan harus menjadi dasar tindak-lanjut upaya pencegahan karhutbunla di KHG P-P.

Baca juga: Peluncuran Dokumen Masterplan Kebakaran di Ketapang